Senin, 21 November 2011

kebisuan yang bermakna


Entah dari mana harus ku mulai, ketika setiap kata yang ku rangkai hanya berupa barisan kata tanpa makna, entah bagaimana menuangkan sosokmu dalam kata, karena setiap kali kuingat wajahmu otakku membisu,seribu puisi bisa ku cipta, seribu oferisma bisa ku buat
Tapi tidak tentang mu, karena keindahanmu bukanlah potongan - potongan kata yang
Bisa kurangkai menjadi puisi, maka biarlah kumaknai keindahanmu dengan kebisuan
Karena itu terasa lebih bermakna

setya

kasih,,,,,,,,,,,
Adakah cinta yang sejati
adakah cinta yang abadi
tak pernah ku rasakan
kasih sayang seorang insan
apakah ini suatu kenyataan
atau mungkin hanya hayalan

kasih,,,,,,,,,,,,,,
ingin rasanya s'lalu memandangmu
wajahmu yang cantik
membuat aku s'lalu ingat dirimu
dirimu tak bisa aku lupakan

kasih,,,,,,,,,,,,,,,
walaupun kita berpisah
dan tuhan t'lah mengambilmu dariku
aku akan s'lalu mendoakan
agar kau diterima disisinya

Burung Kecil

Kau seperti burung kecil yang bisa terbang, sehingga kau kepakkan sayapmu
setinggi mungkin, ku biarkan saja kau yang semakin tinggi terbang meninggalkanku.
Diatas sana... mungkin kau melihat keindahan yang lebih indah dari pada yang pernah aku
janjikan, sehingga ku biarkan saja kau terus terbang,,,,,,,, mengikuti sayap-sayap ambisimu.
Hingga kau sadar , kau hanyalah burung kecil dengan sayap-sayap kecil yang rapuh,
Yang setiap saat bisa di hempas angin lalu jatuh

Love is unseen

Kebahagiaan adalah untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari dan mereka yang telah mencoba, karena hanya merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Musafir cinta


Aku ibarat musafir yang mencari cinta, singgah dari berbagai curahan hati, tetapi yang kutemukan hanyalah fatamorgana.
Kini… kutemukan oase percintaanku, yang mungkin akan memuaskan dahagaku akan cinta, janganlah kau racuni oase cintaku, yang mungkin akan membuat hitam airnya.

Tawa awan putih

Awan putih dilangit biru tertawa, menyaksikan para anak adam yang sedang merasakan cinta, terbuai dalam perasaan hanyut dalam kemesraan, bersedih dalam perpisahan, menangis saat berjumpa, awan putih hanya bisa tertawa, karena ia tidak mengerti apa itu cinta.

Sebongkah sedih


Kutatap wajahmu dan kutemukan sebongkah gundah yang menggelayut dimatamu yang tidak bening namun indah itu, sesuatu terjadi padamu tapi entah apa karena kau tak mau cerita dan aku enggan memaksa, hingga waktu membuat kita seperti patung yang berdiri tanpa kata, akhirnya kau bicara, akhirnya kau bertutur tentang lelaki yang kini meninggalkanmu, tentang hatimu yang terinjak, dan kaupun tak pernah mengerti akupun sudah lama terinjak, bahkan kaupun tak pernah bertanya, untuk apa aku disini, sehingga aku ikut bersedih larut dalam kesedihanku sendiri yang lama menanti namun kau tak pernah mengerti

Siklus

Daun-daun akasia itu berserak diatas tanah, menunggu busuk namun sesungguhnya daun-daun itu tidak benar-benar membusuk, karena membusuk hanya proses penguraian menjadi humus yang kemudian diserap, dan akan menjadi pucuk-pucuk yang kembali hijau

Suci tak selamanya putih


Seorang lelaki menunduk, menatap bayangan masa lalunya di bawah sinar matahari, lalu tiba-tiba ia menangis, terisak dan menjerit ketika melintas masa lalunya seperti kereta panjang yang penuh dosa, sementara malam semakin malam, purnama telah jatuh di batas cakrawala, pagi t’lah menyingsing, lelaki itu menengok ke langit pagi yang mendung, gugusan awan seperti selimut hitam yang pekat lalu mencair menjadi butiran-butiran hujan, lalu perlahan-lahan langit hitam itu terkikis berganti awan-awan putih, lelaki itu tersenyum lalu berkata, Kesucian bukanlah sesuatu yang s’lalu putih tapi sesuatu yang memutih setelah sempat menghitam dan kelam.

Photo: Ilustrasi